Langsung ke konten utama

Cerpen "Benturan Pengingat"


“Benturan Pengingat”
Karya : Aprilia Maorin

Tok..tok..tok…
“oi bangun udah siang, kebo banget sih lo, gua tinggalin baru tau rasa lo”,ucap seorang laki - laki yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya didepan pintu kamar sang adik.
“ish apaan sih berisik tau gak, gue masih ngantuk ini, iya-iya ini gue bangun sekarang”,ujar sang gadis sambil mengumpulkan nyawa.
“Buruan siap - siap, gercep udah mau telat ini”, ucap nya lagi.
Rachel Novasha dan Attariq Marcello Danuarta, kakak beradik yang hanya terpaut  usia 1 tahun, yang sekarang hanya tinggal berdua dirumah peninggalan orang tua mereka.
“Chel,nanti pulang tungguin gue, jangan pulang duluan”,ujar ariq pada sosok dibelakangnya.
“iya bang, gue tungguin lo dikelas, awas aja kalo lama gue tinggal”, balas sang adik santai.
“Iya chel, gak akan lama, kan gua harus ekstra hati – hati jagain lo, sekarang cuman lo aja yang gue punya, kan lo tau sendiri mama sama papa udah gak ada”, ucap ariq.
“Udah ah, sejak kapan sih lo mellow gini sih bang, lo kata tadi udah telat, ngapain masih lambat juga ini lo bawa motor, gak bisa terbang aja gitu”,ujar achel mengalihkan pembicaraan.
Brum..brumm..brum…….
Deru suara motor memecah pagi yang indah, 2 insan manusia Achel dan Ariq, yang sedang berpacu dengan waktu menuju tempatnya menuntut ilmu. SMANSA DEDIKASI. Ya itulah nama sekolah mereka.
Achel adalah sosok gadis yang ceria dan periang, gadis itu hanya tinggal berdua dengan abangnya.Hidup mereka berubah setelah kejadian naas yang menimpa kedua orang tuanya.
Kring..kring..kringg
Bel pulang telah berbunyi, seluruh siswa - siswi berdesakan ingin keluar dari kelas masing- masing termasuk gadis mungil yang sedang merapikan bukunya.Sesuai dengan janji abangnya, mereka pun pulang bersama.
Sesampainya dirumah.
“Assalamualaikum achel pulang”, teriak achel.
“Chel, ngapain teriak teriak sih, gak bakalan ada yang nyahut, kan kita cuma berdua doang”,ucap ariq menyadarkan achel.
“Oh iya ya, hehehe achel lupa bang, kan biasanya ada mama didapur yang bakalan nyambut achel pulang, tapi sekarang cuman sepi yang nyambut achel pulang”,lirih achel.
Kenyataan pahit yang harus dilalui achel dan abangnya. Tinggal dirumah yang mewah tanpa ada lagi kehangatan keluarga didalamnya.Achel adalah gadis yang diluar tampak ceria, tapi yang sebenarnya amat rapuh, achel hanya bisa duduk memandang foto keluarga mereka yang terpajang didinding dengan napas tercekat menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.
“Bang, abang jangan seperti mama sama papa yang ninggalin achel tanpa aba – aba ya bang, achel nggak punya siapa - siapa lagi selain abang”, ucap achel dalam tangisnya.
“Aduh, kepala achel pusing bang, sakit banget kayak diputar – putar”,ucap achel lagi sambil memegang kepalanya.
Ini yang ariq tidak mau terjadi pada adiknya, karena disaat suasana nya sedang kacau seperti ini, kepalanya pasti akan terasa sangat sakit, sama seperti pertama kali ia sadar dari komanya dan mengingat apa yang terjadi pada dirinya, dia mengalami lupa ingatan sebagian, dimana pasien mengalami lupa ingatan, namun hanya sebagian, dan ingatan itu akan kembali normal, seiring dengan berjalalannya waktu, tapi akan ada efek dahsyat yang akan dirasakan si pasien ketika ia mulai mengumpulkan susunan puzzle dari memorinya, yaitu si pasien akan merasakan sakit kepala yang berlebihan bahkan hingga pingsan.Ariq tahu ia harus lebih kuat , jika ia rapuh siapa yang akan menguatkan adiknya.
Achel bingung, harus bertanya pada abangnya atau tidak, kemarin saat ia pergi berbelanja disalah satu pusat perbelanjaan dikotanya, ia tidak sengaja menabrak orang didepannya, karena ia sedang fokus dengan ponselnya, sehingga dahinya harus mencium punggung kokoh seorang laki – laki. Tapi yang anehnya laki laki itu mengatakan “lo gak apa – apa kan? Eh lo asha kan ?”.
“Asha”, siapa itu Asha , itu yang masih berputar putar dikepala nya sekarang, apakah itu ada hubungannya dengan memorinya yang hilang sebagian.
Waktu terus berjalan, seolah tak ada yang berubah dari seorang Achel, ia tetap menunjukkan keceriaannya didepan orang – orang walau takada yang mengetahui ada luka yang sedang disembunyikan dan ada teka- teki yang hendak dipecahkan.
“Aduhh achel lupa, buku catatan achel ketinggalan diperpus”,racau achel sambil berlari.
Bruk…
Achel menabrak punggung kokoh yang berhenti mendadak didepannya.
“Eh lo gak apa – apakan ? maaf, ayo berdiri, ngapain masih duduk disana, entar gue disangka sengaja dorong lo lagi, ayo buruan bangun”, ucap sosok yang ditabraknya.
“Iya bentar, udah bikin dahi achel sakit malah nyolot lagi”, ucap achel menatap tajam.
Tatapan itu, iya dia kenal dengan tatapan itu, Asha, gadis yang menjadi tujuannya saat ini, tapi apakah benar gadis yang didepannya nya ini adalah asha, padahal tadi dia mendengarnya memanggil dirinya sendiri dengan panggilan Achel.
“Asha ayo bangun? , lo Asha kan?”, ucap laki – laki tadi.
Achel terkesiap, “Asha” panggilan yang masih menjadi teka - teki baginya.Apakah ini termasuk potongan kisah dalam ingatan yang hilang itu.Ia merasa tak asing dengan panggilan dan kejadian ini, dia merasa pernah mengalami hal serupa tapi ia tidak tahu kapan hal itu terjadi.Semua masih terngiang – ngiang dipikirannya, kepalanya pusing, selalu saja begini, disaat ia mencoba mengingat kepingan puzzle memori, pasti kepala nya akan sakit.
“Ya Allah ni anak pake pingsan segala,ini beneran Asha gak sih, tapi kok dia gak kenal gue ya. Cepet sadar ya sha, semoga lo emang Asha yang gue cari”,ucap laki – laki itu lirih.
Dengan langkah terburu – buru, seorang laki–laki menuju kearah UKS untuk melihat kondisi adiknya.Saat masuk ke ruangan adiknya, ia melihat seseorang yang tak asing sedang menunggu diruangan.
“Van, lo vano kan?, pasti gara – gara lo adik gue pingsan kan?Jangan bikin gue frustasi van, gue gak punya siapa siapa lagi, gue cuman punya dia van”,ucap Ariq lemah.
“Lah Maksud lo?”,tanya Vano bingung.
“Orang tua gue kecelakaan pesawat, dan seminggu setelah itu achel kecelakaan, dan ngebuat dia hilang ingatan sebagian”,jelas Ariq singkat.
“Achel bukan Asha?”,tanyanya bingung
“Iya gue pengen ngilangin Asha dalam dirinya, awalnya dia gak tahu kalau panggilannya dulu Asha.Tapi dia pernah nanya ke gue, Asha itu siapa, dan gue bilang kalau gue gak tau. Dan dia juga pernah cerita kalau dia pernah ketemu orang yang manggil dia Asha, pokoknya dia udah sering nanyain ke gue tentang Asha, yang padahal Asha itu dirinya sendiri”,jawab Ariq.
“Jadi yang gue ketemu dimall beberapa bulan yang lalu, beneran Asha dong?, yang nggak sengaja nabrak gue, iya gue sekarang tahu, berarti tadi  pas dia bilang sakit kepala,dia coba ngingat kejadian yang  pernah dia alamin sebelumnya, dan dia coba buat ngingat kapan dia ngalami  kejadian itu kan? Apa sih istilahnya itu riq? Vuvu?”,jelas Vano panjang lebar.
“Dejavu, iya mungkin dia ngalamin itu , karena yang gue tahu saat seseorang mengalami dejavu, dia bakal merasakan sensasi kuat bahwa kejadian yang dia alami sekarang pernah dia alami dulu.”,jawab Ariq menjelaskan.
“Sekarang gue kangen Asha nya gue riq.Asha gue yang selalu ceria yang nggak pernah rapuh, dan nggak pernah sekalipun ngeliatin ke orang - orang kalau dia lagi rapuh, dia selalu ngasih energi positif buat orang disekitarnya termasuk gue riq. Sekarang izinin gue buat jagain Asha ya riq”,ucap Vano.
“Ya van , thanks ya lo udah mau bantuin gue jagain Achel, sekarang lo tinggal dirumah gue aja ya van, biar Achel ngga terlalu kesepian , lo pulang duluan aja nih kunci rumah, awas nyasar masih rumah lama ya van”,ujar nya.
“Oke sip sip, gue pulang sekarang, hati – hati bawa Asha pulang”,pesan Vano.
“Bang kak Vano mana?, yang Achel tabrak tadi kak Vano kan ? yang manggil Achel Asha kak Vano kan bang?, berarti yang Achel ketemu di mall dulu juga kak Vano kan bang?”,serentetan pertanyaan keluar dari bibir mungil Asha yang baru tersadar dari pingsannya.
“Iya chel, itu Vano”,jawab Ariq singkat.
“Achel pengen ketemu kak Vano bang, anterin Achel bang?”,ucap Achel
“Iya, udah tenang dulu, dia ada dirumah kita kok, jadi sekarang lo udah ingat semua kan chel? Teka – teki lo udah terpecahkan kan chel? , jadi lo sekarang udah tahu kan Asha itu siapa?, tanya Ariq pada adiknya.
“Iya bang tau, Asha itu diri Achel sendiri, panggilan Asha itu emang panggilan untuk Achel kan bang, Asha sama Achel sama kan bang, kak Vano itu sepupu Asha kan bang ?Kak vano itu orang yang ada difoto digudangkan bang, yang foto kita bertiga itu kan bang, yang kita foto ditaman belakang kan bang? Yang dibelakangnya, ada tulisan “bertiga selamanya” kan bang? Nah Asha udah inget kan bang. Yey Asha udah sembuh dan nggak perlu ketempat dokter lagi dong bang”,celoteh Asha panjang lebar.
Sesampainya dirumah
“Kak Vano, Asha kangen”,teriak gadis yang masih memakai seragam sekolah itu.
“Eh,eh,eh si bocah main peluk – peluk aja, mandi dulu sana, bau tau nggak”,jawab Vano
“Ye, Asha kangen tahu sama kak Vano, dasar sepupu laknat, kak Vano kan udah janji gak bakalan ninggalin Asha, tapi apa, kak Vano pergi gak kasih tau Asha, kak Vano jahat”, tangis asha pecah.
“Asha maafin kakak, yang penting sekarang kita udah sama – sama disini. Jangan nangis, kakak kesini bukan pengen lihat kamu nangis, kakak mau Asha nya kakak yang dulu, yang kuat, yang tegar yang jarang nangis walaupun banyak beban yang Asha pikul”,ucap Vano menenangkan gadisnya yang sedang menangis.
“Janji, kakak sama bang Ariq nggak bakalan ninggalin Asha”,ucap Asha dengan terisak.
“Walaupun Asha udah nggak punya mama sama papa, Asha masih punya 2 pahlawan super Asha.Makasih Ya Allah udah titipin 2 pahlawan ini dalam hidup Asha, dan masih berikan Asha kesempatan untuk Asha hidup bahagia walaupun tanpa orang tua”,ucap Asha dalam hati.
Akhirnya 3 insan berbeda karakter itupun bepelukan seperti teletubbies, mencoba melupakan kelamnya masa lalu, untuk memulai lembaran baru.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh esai "Wisata Ku Pesona Alam Ku"

WISATA KU PESONA ALAM KU Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci merupakan dua wilayah yang berada  di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi. Sebagai wilayah atau daerah yang terkenal akan berbagai keunikannya, menjadikannya sebagai wilayah yang memiliki aset dan potensi yang dapat dikembangkan baik dalam sektor pariwisata, ekonomi, maupun budaya.Dibidang pariwisata salah satunya, Sungai Penuh, Kerinci merupakan daerah yang kaya akan objek wisata, bisa dikatakan beberapa objek wisata yang mungkin biasanya hanya bisa dinikmati dikota – kota besar,sekarang juga dapat ditemui di Sungai Penuh, Kerinci.Beberapa objek wisata yang terkenal diSungai Penuh, Kerinci antara lain, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Danau Kerinci, Danau Kaco, Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, Bukit Khayangan, Taman Pinus, Air Terjun Telun Berasap, dan lain-lain [1] .Objek wisata yang sangat digandrungi oleh orang – orang pada saat ini salah satunya adalah Bukit Khayangan . Bukit Khayangan merupakan salah

Cerpen "Kala Itu"

Kala Itu Karya : Aprilia Maorin Gadis itu menatap halaman demi halaman benda yang menjadi saksi kisah hidupnya,   berisi tentang sebagian kenangan yang tersimpan apik dalam sebuah album yang telah usang. Dimulai dari gambar semasa ia masih dalam gendongan sang mama, yang penuh cinta mendekapnya membagikan kehangatan kepadanya. Berlanjut ke halaman- halaman berikutnya, selalu terpampang gambar sang bocah nakal dengan beragam tingkahnya, dari belajar berjalan, bermain, tersenyum hingga menangis pun tak lepas dari bidikan kamera sang papa, yang selalu mengabadikan setiap momen sang buah hati tercinta, yang kini menjadi saksi bisu kisah hidupnya. Bocah nakal itu bernama Azalea Anastasya, yang akrab dipanggil zea, yang kini telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang selalu tersenyum ramah menyapa dunia. Perlahan tapi pasti gadis yang sedang menatap lekat- lekat sosoknya dimasa kecil   yang ada disetiap gambar yang terpampang itu, menarik sudut bibir dan membentuk lengkungan bu

Cerpen "Harapan Dibalik Kesuksesan"

Harapan Di Balik Kesuksesan Matahari pulang keperaduannya, siang pun kini berganti petang, birunya langit berganti dengan jingganya senja. Sseorang gadis masih dalam posisi yang sama , duduk manis di balkon rumahnya menikmati indah nya senja. Dia bernama Irenia Oryza Sativa,seorang remaja yang kerap disapa iren, seorang  penikmat senja, penikmat  hujan, dia menyukai segalanya, kecuali satu hal yang tidak disukainya yaitu harapan.Harapan satu kata yang mungkin setiap orang pasti memiliki nya, tak terkecuali Iren dia juga pernah punya harapan, namun sekarang berbeda dia tidak suka harapan, karena yang dia tahu harapan hanya akan mengecewakan. Ujian demi ujian sudah terlewati, salah satunya ujian bagi pelajar yaitu ujian semester, dimana proses belajar selama 6  bulan diuji hanya dalam 1 minggu, bukan tergantung siapa yang pandai namun siapa yang pandai – pandai, ada 2 pilihan yaitu untung atau buntung, itu kembali ke diri kita sendiri ingin menjadi yang beruntung atau sebaliknya.I