Langsung ke konten utama

Enak ngga sih jadi anak rantau ?


Enak ngga sih jadi anak rantau ?

Hola semuaaa, oke disini aku bakalan sedikit cerita gimana rasanya jadi anak rantau. Mungkin pengalaman aku jadi anak rantau masih sedikit banget. Dan jadi anak rantau itupun masih newbie bagi aku yaa. Karena aku baru ngerantau selama 1 semester disini. Disini dimana hayooo? Pada tau kan dimana??? Yang belum tau aku sekarang dimana, boleh baca postingan aku yang sebelumnya dulu yaaa.

Oke bicara tentang anak rantau ? apa sih yang kalian pikir pertama kali denger kata merantau ? Mungkin bagi segelintir orang merantau itu bebas, merantau itu lepas, dan merantau itu jauh. Oke oke, semuanya masuk akal. Tapi apakah kalian semua siap akan merantau ? dan siap menjadi anak rantau ? . Nah pikirin dulu deh.

Kalau ditanya enak atau nggak enaknya jadi anak rantau itu jawabannya ada 2, karena jadi anak rantau itu ada sisi enaknya dan ada sisi nggak enaknya. Pertama kita bahas yang nggak enaknya jadi anak rantau itu, apalagi bagi yang belum terbiasa apa-apa sendiri dalam artian masih bergantung banget sama keluarga terutama orang tua. Dari yang biasanya masih dibangunin mama, apa – apa masih disiapin mama, pokoknya masih manja banget, merantau itu adalah tantangan yang sangat besar. Dan awal jadi anak rantau itu pasti berat banget termasuk aku yang notabene anak manja, yang apa – apa masih bergantung banget terutama sama mama, yang bangunin mama, nyiapin kebutuhan sekolah masih harus diingetin mama, pokoknya ini itu masih dikontrol banget sama mama.

Dan yang perlu kalian tahu ?, mama aku sempat kayak ragu buat ngelepasin aku jadi anak rantau. Karena aku masih dianggap anak manja, dan nyatanya itu benar, aku memang manja. Tapi aku berusaha ngeyakinin mama, dengan mulai mengontrol diri aku sendiri. Jadi dengan waktu yang kurang lebih 3 bulan dari hasil pengumuman sampe awal agustus. Aku berusaha buat ngelakuin apa – apa sendiri. Dimulai dari yang paling sederhana yaitu bangun tidur tanpa dibangunin mama, walaupun masih pake alarm. Dan aku sendiri sempat mikir, bisa nggak ya aku jadi anak rantau ? yang nantinya bakal ngurusin apa-apa sendiri, semuanya sendiri. Aku sempat dilema dan beberapa minggu sebelum keberangkatan aku kesini, perasaan aku campur aduk dan sempat muncul keraguan dalam diri aku. Tapi bersyukurnya aku, masih banyak yang support aku, terutama sahabat – sahabat aku tempat aku sering cerita, termasuk masalah ini mereka selalu nguatin dan bilang kamu bisa kok, ingat ini rencana terbaik dari Allah, jadi kamu harus yakin kalau ini yang terbaik untuk kamu. Dan salah satu teman ku bahkan bilang gini “kamu yang paling manja diantara kita, tapi kamu yang paling jauh kuliahnya” dan aku cuma ketawa. Karena apa yang dikatakan dia emang benar. Aku yang dikenal sebagai anak manja harus jauh dari orang tua. Bisa ga yaa ???. Dan aku coba yakinin diri aku lagi InsyaaAllah aku bisa kok jadi anak rantau, karena aku udah milih untuk kuliah jauh dari orang tua, jadi aku harus siap sama konsekuensi yang ada yaitu hidup jauh dari orang tua.

Anak rantau pasti kenal banget sama fase “homesick” itu kondisi yang rata – rata dialami oleh semua anak rantau, apalagi yang newbie. Nah homesick itu paling sering melanda waktu awal – awal jadi anak rantau. Dan kalo aku biasanya homesick itu sering muncul, pas lagi capek banget, dimana tugas numpuk dikejar deadline, banyak tanggungan  belum selesai dll. Nah itu bakalan kerasa banget. Dan itu rasanya pengen pulang. Iya rasanya itu udah pengen pulang aja. Karena kalau dirumah kan biasanya kita ngerjainnya ngga sendiri, tapi sekarang harus sendiri. Nah dan yang paling sering bikin aku jadi pengen pulang adalah saat ditanyain “kamu pulkam kapan?” dan kadang itu rasanya nyess banget, padahal cuma ditanyain gitu doang loh. Tapi ya itu aku alamin beberapa bulan belakang. Dan sebisa mungkin aku harus bisa mengontrol diri aku terutama saat homesick . Dan berusaha nyari kesibukan biar ngga terlalu mikirin kapan pulang. Dan rasa pengen pulang itu juga muncul pas rasa bosan, yang paling sering aku alamin itu bosan sama makanan. Yang kebanyakan makanan disini itu rasanya sedikit manis, dan disaat aku bosan sama makanan yang itu – itu aja, aku jadi rindu pulang lebih tepatnya rindu masakan mama. Iya ngga anak makanan yang seenak masakan mama. Anak rantau yang udah berpengalaman pun pasti sering nih ngerasain gini.

Nah, itu segelintir rasa ngga enaknya jadi anak rantau, mungkin masih banyak lagi. Tapi aku cuma nyeritain bagian kecilnya saja. Yang lainnya biar bisa kalian rasain sendiri pas nanti jadi anak rantau. Selain ada sisi ngga enaknya, anak rantau itu juga ada sisi enaknya loh. Oke aku bakal nyeritain apa sih enaknya jadi anak rantau. Oke yang pertama, enaknya itu adalah kita bisa dapat banyak pengalaman di lingkungan yang benar – benar baru untuk  kita, disini kita bisa punya teman bahkan keluarga baru. Dan aku ngerasain dimana rasa kepedulian sesama anak rantau disini. Bisa jalan – jalan, bisa belajar banyak hal. Dan yang paling penting dan poin yang harus kita miliki setelah menjadi anak rantau adalah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, kita bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa, kita bisa menjadi sosok yang lebih menghargai sesuatu. Kita bisa menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu, dan menghargai setiap apa yang dilakukan. Kita sendiri pasti ngerasain capek melakukan hal – hal yang setiap hari harus kita lakukan, nah dengan begitu kita bisa lebih menghargai apa yang dilakukan orang lain semudah atau sesulit apapun itu. Dan kita juga bakalan lebih menghargai waktu, apalagi waktu untuk berkumpul bersama keluarga, karena sejak kita memilih menjadi anak rantau, intensitas kita untuk bertemu sama keluarga itu bakalan berkurang drastis dan kadang kita bahkan hanya bisa pulang kerumah dan ketemu keluarga diwaktu liburan lebaran saja. Dan itu pun hanya sebentar.

Tapi tidak masalah, yang penting adalah bagaimana kita bisa mengambil pelajaran disetiap fase - fase kehidupan kita. Dan kita harus siap akan konsekuensi yang akan kita terima. Dan  jalani semua dengan ikhlas tanpa beban. Ini rencana Allah, yakin bahwa ini yang terbaik untuk kita dari Allah. Jangan takut keluar dari zona aman dan nyamanmu, agar bisa lebih mensyukuri akan kebesaran Tuhan. Berjuanglah untuk menggapai mimpi mu. Berusaha lah sekuat tenaga mu dan serahkan pada Sang Pemilik Semesta karena ia yang lebih tahu tentang mu.



Pergilah sejauh apa kamu ingin pergi, dan ingat kemana kamu akan kembali. Bukan tentang sebuah keharusan untuk kembali namun tentang sebuah perjuangan yang harus selalu dikenang dan menjadi pengalaman tak terlupakan.
                                                                                                                             Amoaa_


















Salam sayang, untuk kalian yang sudah berkenan membaca , terima kasih :).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh esai "Wisata Ku Pesona Alam Ku"

WISATA KU PESONA ALAM KU Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci merupakan dua wilayah yang berada  di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi. Sebagai wilayah atau daerah yang terkenal akan berbagai keunikannya, menjadikannya sebagai wilayah yang memiliki aset dan potensi yang dapat dikembangkan baik dalam sektor pariwisata, ekonomi, maupun budaya.Dibidang pariwisata salah satunya, Sungai Penuh, Kerinci merupakan daerah yang kaya akan objek wisata, bisa dikatakan beberapa objek wisata yang mungkin biasanya hanya bisa dinikmati dikota – kota besar,sekarang juga dapat ditemui di Sungai Penuh, Kerinci.Beberapa objek wisata yang terkenal diSungai Penuh, Kerinci antara lain, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Danau Kerinci, Danau Kaco, Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, Bukit Khayangan, Taman Pinus, Air Terjun Telun Berasap, dan lain-lain [1] .Objek wisata yang sangat digandrungi oleh orang – orang pada saat ini salah satunya adalah Bukit Khayangan . Bukit Khayangan merupakan salah

Cerpen "Kala Itu"

Kala Itu Karya : Aprilia Maorin Gadis itu menatap halaman demi halaman benda yang menjadi saksi kisah hidupnya,   berisi tentang sebagian kenangan yang tersimpan apik dalam sebuah album yang telah usang. Dimulai dari gambar semasa ia masih dalam gendongan sang mama, yang penuh cinta mendekapnya membagikan kehangatan kepadanya. Berlanjut ke halaman- halaman berikutnya, selalu terpampang gambar sang bocah nakal dengan beragam tingkahnya, dari belajar berjalan, bermain, tersenyum hingga menangis pun tak lepas dari bidikan kamera sang papa, yang selalu mengabadikan setiap momen sang buah hati tercinta, yang kini menjadi saksi bisu kisah hidupnya. Bocah nakal itu bernama Azalea Anastasya, yang akrab dipanggil zea, yang kini telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang selalu tersenyum ramah menyapa dunia. Perlahan tapi pasti gadis yang sedang menatap lekat- lekat sosoknya dimasa kecil   yang ada disetiap gambar yang terpampang itu, menarik sudut bibir dan membentuk lengkungan bu

Cerpen "Harapan Dibalik Kesuksesan"

Harapan Di Balik Kesuksesan Matahari pulang keperaduannya, siang pun kini berganti petang, birunya langit berganti dengan jingganya senja. Sseorang gadis masih dalam posisi yang sama , duduk manis di balkon rumahnya menikmati indah nya senja. Dia bernama Irenia Oryza Sativa,seorang remaja yang kerap disapa iren, seorang  penikmat senja, penikmat  hujan, dia menyukai segalanya, kecuali satu hal yang tidak disukainya yaitu harapan.Harapan satu kata yang mungkin setiap orang pasti memiliki nya, tak terkecuali Iren dia juga pernah punya harapan, namun sekarang berbeda dia tidak suka harapan, karena yang dia tahu harapan hanya akan mengecewakan. Ujian demi ujian sudah terlewati, salah satunya ujian bagi pelajar yaitu ujian semester, dimana proses belajar selama 6  bulan diuji hanya dalam 1 minggu, bukan tergantung siapa yang pandai namun siapa yang pandai – pandai, ada 2 pilihan yaitu untung atau buntung, itu kembali ke diri kita sendiri ingin menjadi yang beruntung atau sebaliknya.I